AKULTURASI BUDAYA JAWA SUNDA PADA MASYARAKAT KUTASARI, KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH

  • Amirotun Sholikhah UIN Prof.K.H. Saifuddin Zuhri, Purwokerto
  • Ageng Widodo UIN Prof.K.H. Saifuddin Zuhri, Purwokerto
Keywords: Akulturasi Budaya, Suku Jawa, Suku Sunda

Abstract

Keberadaan dua suku bangsa dengan latar belakang budaya berbeda dan bermukim dalam satu wilayah dapat menimbulkan terjadinya proses sosial berkenaan dengan akulutarsi budaya yaitu adanya perpaduan berbagai unsur kebudayaan yang berbeda dan memembentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan ciri khas budaya masing-masing. Adanya usaha penyesuaian diri dengan menerima pola-pola dan aturan-aturan komunikasi dominan yang yang ada pada masyarakat pribumi.  Sekelompok masyarakat Suku Sunda sejak ratusan lalu yang tinggal atau menetap di wilayah sebuah dusun berlatar belakang suku Jawa. Hal tersebut memungkinkan terjadinya proses akulturasi budaya, dimana suku Sunda menyesuaikan diri dan menerima pola-pola dan aturan-aturan komunikasi dominan yang ada pada suku Jawa.          Penelitian ini  dilaksanakan di Dusun Grugak, Desa Kutasari RW 014 Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah. Subyek  dalam penelitian ini adalah masyarakat Dusun Grugak yang berasal dari suku Jawa sebagai pribumi dan Suku Sunda sebagai pendatang. Bertujuan  untuk memperoleh gambaran tentang proses akulturasi  adat, tradisi, bahasa, kepercayaan masyarakat saat ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan observasi,wawancara dan dokumentasi. Analisis datanya adalah deskriptif kualitatif.

Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa unsur-unsur kebudayaan Jawa seperti adat /tradisi dan kesenian  masih berjalan hingga saat ini di Dusun Grugak,  Menggambarkan adanya upaya mempertahankan identitas kesukuan masing masing. Sehingga proses akulturasi tidak menyentuh semua unsur. Kecuali bahasa, dimana Bahasa Sunda lebih dominan menjadi bahasa komunikasi sehari-hari menggusur bahasa pribumi Jawa. Berkat  peran aktif para pemuka agamanya sehingga dari unsur sistem kepecayaan faham kejawen mulai berkurang  Terjadinyan  Pergeseran nilai budaya  mulai terjadi antara lain karena faktor kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mempengaruhi perubahan pola pikir masyarakat Dusun Grugak lebih bersifat praktis dan eknomis   terutama generasi mudanya.

 

Published
2022-12-29
Section
Articles