Penyelesaian Jarīmah Incest Dalam Fikih Jinayah (Studi di Gampong Lawe Sawah Kec. Kluet Timur Kab. Aceh Selatan)

  • Husamuddin Husamuddin Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Teungku Dirundeng Meulaboh
  • Eva Liana Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Teungku Dirundeng Meulaboh

Abstract

Gampong Lawe Sawah merupakan sebuah Gampong yang berada di Kecamatan Kluet Timur Kabupaten Aceh Selatan yang mempunyai aturan dalam mengatur kehidupan masyarakatnya. Keberadaan hukum adat dalam masyarakat Gampong Lawe Sawah tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat dan sudah membudaya dalam diri masyarakat, termasuk dalam menyelesaikan tindak pidana. Salah satu tindak pidana yang diselesaikan melalui hukum adat adalah adalah hubungan sedarah (incest). Pertanyaan penelitian dalam tulisan ini adalah bagaimana masyarakat Gampong Lawe Sawah menyelesaikan kasus incest dengan hukum adat dan bagaimana tinjauan fikih jinayah terhadap sanksi adat bagi pelaku incest di Gampong Lawe Sawah. Penelitian ini menggunakan motede penelitian kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Sumber wawancara berupa narasumber dari Keuchik, Tuha Peut, Imuem Mukim. Sedangkan dokumentasi yaitu melalui buku-buku yang terkait dengan pembahasan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyelesaian pelaku Incest dengan hukum adat melalui tiga tahapan. Tahap pertama memberikan keterangan tentang kejadian yang telah dilakukan di hadapan perangkat Gampong; tahap kedua para pelaku ditempatkan sementara dirumah salah satu perangkat Gampong; tahap ketiga adalah tahap penentuan sanksi yaitu melalui musyawarah lembaga adat. Sedangkan dalam tinjauan hukum Islam terhadap sanksi adat dalam penyelesaian pelaku Incest di Gampong Lawe Sawah berbeda dengan fikih jinayah yang berlaku. Dalam fikih jinayah pelaku zina ghairu muhsan dicambuk 100 kali sedangkan dalam hukum adat diberlakukan sanksi pemotongan seekor kerbau serta kelengkapannya. Namun demikian, pertimbangan dengan hukum adat diakomodir secara ushūlī, yang disebut al-‘urf dengan kaidah al-ādah muhakkamah. Dapat disimpulkan juga bahwa proses peradilan adat bisa menyelesaikan permaslahan tanpa harus melalui proses jalur hukum, namun apabila perkara tidak dapat diselesaikan secara peradilan adat maka akan diberikan kepada pihak yang berwenang mengadili perkara tersebut.

References

Abdur Rahman. 1992. Tindak Pidana dalam Syariat Islam. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ahmad Salaby. 2001. Kehidupan Sosial Dalam Pemikiran Islam. Selangor: Penerbit.

Al-Khattabi. 1996. Ma’alim As-Sunnan. Beirut: Dar AL-Kutub Al-Ilmiyah.

Asmawi. 2011. Perbandingan Ushul Figh. Jakarta: Amzah.

B. Bosu. 1992. Sendi-Sendi Kriminologi. Surabaya: Usaha Nasional.

Barda Nawawi Arif. 2001. Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Penanggulangan Kejahatan. Jakarta: Citra Aditya Bakti.

Dahlan Idhamy. 1994. Karakteristik Hukum Islam. Surabaya: Al-Ikhlas.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia.

Dinas Syariat Islam Aceh. 2015. Hukum Jinayat dan Hukum Acara Jinayat. Banda Aceh: Dinas Syariat Islam Aceh.

Faedal Ilahi. 2005. Zina: Problematika dan Solusinya. Jakarta: Qisthi Press,

Made Darma. 1996. Kriminologi. Jakarta: Raja Grafindo.

Mardani. 2011. Ayat-Ayat Tematik Hukum Islam. Jakarta: Rajawali Pers.

Mochtar Naim. 2001. Kompendium Himpunan Ayat-Ayat Al-qur’an yang berkaitan dengan Hukum. Jakarta: Bismar Siregar.

Muhammad Ali AL-Shabuni. tt. Rawa’I Al-Bayan fi Tafsir Ayat Ahkam min Al-qur’an. Beirut: Dar Al-Fikr.

Muhammad Nashiruddin Al-Albani. 2007. Shahih Sunan Ibnu Majah. Jakarta: Pustaka Azzam.

Muhibbuththabary. 2010. Wilayat Al-Hisbah di Aceh (Konsep dan Implementasi). Banda Aceh: Yayasan Pena Banda Aceh.

Munir al-Ba’albakki. 2004. Kamus al-maurid: Injelizi-‘Arabi, ‘Arabi-Injelizi. Madah: Inses.

Nashr Farid Muhammad Washil. 2009. Abdul Aziz Muhammad Azzam, Qawa’id Fiqhiyyah. Jakarta: Amzah.

Neng Djubaedah. 2010. Perzinaan dalam Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia Ditinjau dari Hukum Islam. Jakarta: Kencana.

Nurul Irfan dan Masyrofah. 2013. Figh Jinayah. Jakarta: Sinar Grafika.

Rachmat Syafe’i. 2000. Al-hadist: Aqidah, Akhlak, Sosial, dan Hukum. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Rahmat Hakim. 2010. Hukum Pidana Islam (Fiqh Jinayah). Bandung: CV. Pustaka Setia.

Ranuhardoko. 2000. Terminologi Hukum (Inggris-Indonesia). Jakarta: Sinar Grafika.

Romli Atmasasmita. 1984. Bunga Rampai Kriminologi. Jakarta: Rajawali.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Timbul Haryono. 2004. Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta: Delta Pamungkas.

Wahab az-Zuhaili. 2013. Tafsir Al-Munir: Aqidah, Syariah, Manhaj. Jakarta: Gema Insani.

Wirjono Projodikoro. 1981. Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia. Jakarta: PT. Eresco.

Zainuddin Ali. 2012. Hukum Pidana Islam. Jakarta: Sinar Grafika.

Published
2021-12-30
How to Cite
Husamuddin, H., & Liana, E. (2021). Penyelesaian Jarīmah Incest Dalam Fikih Jinayah (Studi di Gampong Lawe Sawah Kec. Kluet Timur Kab. Aceh Selatan). MAQASIDI: Jurnal Syariah Dan Hukum, 1(2), 74-85. https://doi.org/10.47498/maqasidi.v1i2.879
Section
Articles