The Concept of Successor Heirs as a Contemporary Ijtihād in the Perspective of Ulama Dayah in Woyla District
Abstract
The Compilation of Islamic Law (KHI), Article 185, in Indonesia recognizes the concept of a successor heir. In contrast, traditional fiqh holds that the right to inheritance is lost if the prospective heir dies before the decedent. Meanwhile, ulama dayah in Woyla District continue to adhere to classical fiqh texts and have not adopted the KHI’s provisions regarding successor heirs. This study aims to examine the views of ulama dayah in Woyla District on the concept of successor heirs and to analyze the concept from the perspective of Islamic law. The research employs a field study methodology with a juridical-normative-empirical approach. Data were collected through observation, interviews, and documentation, and were analyzed descriptively. The findings reveal that ulama dayah in Woyla District are unfamiliar with the concept of successor heirs as found in classical faraidh (Islamic inheritance law) literature. A paternal grandson may inherit in place of his deceased father if there are no other sons, whereas a maternal grandson cannot replace his deceased mother in the line of inheritance (patah titi). Furthermore, Islamic law, as reflected in the Qur’an, hadith, and sunnah, does not acknowledge the concept of successor heirs. In contrast, the Compilation of Islamic Law does recognize such a concept. These findings indicate a fundamental difference between the views of the ulama dayah in Woyla and the provisions of the KHI, particularly regarding the position of grandsons in inheritance matters.
References
Abdurrahman. (2019). Kompilasi Hukum Islam di Indonesia (Edisi revisi). Jakarta: Akademika Pressindo.
Al-Ghazali, A. (1993). Al-Mustasfa min 'Ilm al-Usul. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah.
Al-Maraghi, A. M. (2001). Tafsir al-Maraghi (Terj.). Semarang: CV. Toha Putra.
Al-Nawawi, M. (2005). Al-Majmu' Syarh Al-Muhadzdzab (Terj.). Beirut: Dar al-Fikr.
Alsabi, I. K. (2020). Pendapat Ulama Kota Lhokseumawe terhadap Anak Perempuan Kandung yang Menghalangi Hak Waris Penuh Saudari Kandung Pewaris [Skripsi, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh]. https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/17074/
Al-Sabuni, M. A. (2017). Al-Mawarith fi al-Syari'ah al-Islamiyyah 'ala Dhaw' al-Kitab wa al-Sunnah (Terj.). Bandung: CV Pustaka Setia.
Al-Syafi’i, M. I. (2001). Al-Umm (Terj.). Jakarta: Pustaka Azzam.
Al-Syatibi, A. (2003). Al-Muwafaqat fi Usul al-Shari'ah (Terj.). Jakarta: Pustaka Kautsar.
Al-Syaukani, M. (1999). Nail al-Authar. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
Al-Zuhaili, W. (2018). Fiqh al-Islami wa Adillatuhu (Terj., Jilid 10). Jakarta: Gema Insani Press.
An-Na’im, A. A. (2008). Islam and the Secular State: Negotiating the Future of Shari'a. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Arifin, Z. (2021). Penelitian pendidikan: Metode dan paradigma baru (Edisi ke-3). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arkoun, M. (2002). The Unthought in Contemporary Islamic Thought. London: Saqi Books.
Armiadi, A., Yuhermansyah, E., & Santi, A. (2020). Pandangan Ulama Dayah terhadap Warisan Patah Titi Ditinjau dalam Perspektif Hukum Islam (Studi di Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar). El-USRAH: Jurnal Hukum Keluarga, 3(2), 211–226. https://doi.org/10.22373/ujhk.v3i2.7697
Auda, J. (2020). Maqasid al-Shariah sebagai Filsafat Hukum Islam: Pendekatan Sistem (Terj.). Yogyakarta: IRCiSoD.
Aziz, A. A. (2017). Analisis Kritis Hukum Terhadap Kedudukan Ahli Waris Pengganti dalam Hukum Keluarga Islam di Indonesia. Asy-Syari’ah, 19(1), 1–14.
Azizy, A. Q. (2004). Hukum Nasional: Eklektisisme Hukum Islam dan Hukum Umum. Yogyakarta: Teraju.
--------- (2004). Rekonstruksi Hukum Islam dalam Kerangka Pembangunan Nasional. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Coulson, N. J. (2017). A History of Islamic Law. Edinburgh: Edinburgh University Press.
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2022). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (6th ed.). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications.
Elawati, R. (2024). Penyelesaian Kasus Faraidh Terhadap Ahli Waris Pengganti (Studi Penelitian di Desa Uteuen Gathom Kecamatan Peusangan Selatan Kabupaten Bireuen) [Skripsi, Universitas Malikussaleh]. https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/10115/
Fadlullah, M. (2020). Konsep Ahli Waris Pengganti: Studi Komparatif antara KHI dan Fiqih Klasik. Jurnal Hukum Keluarga Islam, 5(2), 112–131.
Faizah, N. (2018). Status Ahli Waris Pengganti Dalam Kompilasi Hukum Islam di Pengadilan Agama Jakarta Pusat (Studi Kasus Perkara Nomor 532/Pdt.G/2009/PAJP) [Skripsi, Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta]. https://repository.iiq.ac.id/handle/123456789/2636
Fakhyadi, D. (2023). Ahli Waris Pengganti Merusak Tatanan Hukum Kewarisan Islam: Studi Kritis Terhadap Kompilasi Hukum Islam: Indonesia. El-Ahli: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 4(1), 84–101. https://doi.org/10.56874/el-ahli.v4i1.1197
Faqihuddin Abdul Kodir. (2020). Maqasid Syariah dan Aktualisasi Keadilan Gender. Yogyakarta: IRCiSoD.
Giddens, A. (1994). The Constitution of Society: Outline of the Theory of Structuration. Cambridge: Polity Press.
Habiburrahman. (2021). Rekonstruksi Hukum Kewarisan Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana.
Hakim, A. (2021). Dialektika hukum waris Islam dan hukum adat: Studi implementasi Kompilasi Hukum Islam di Aceh. Jurnal Asy-Syari’ah, 23(2), 201–218.
Hallaq, W. B. (2009). Sharī'a: Theory, Practice, Transformations. Cambridge: Cambridge University Press.
--------. (2019). An Introduction to Islamic Law. Cambridge: Cambridge University Press.
Hasjmy, A. (1983). Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang.
Hazairin. (1971). Hukum Kewarisan Bilateral. Jakarta: Tintamas.
Ibn Ashur, M. T. (2006). Treatise on Maqasid al-Shari’ah (Terj.). London: International Institute of Islamic Thought.
Ibn Qudamah. (1997). Al-Mughni (Terj.). Riyadh: Dar 'Alam al-Kutub.
Iskandar, E. S. S. (2022). Utilitas Mahkamah Syar’iyah Bireuen dalam Penerapan Ahli Waris Patah Titi (Ahli Waris Pengganti) Terhadap Perkara Kewarisan. Justisia: Jurnal Ilmu Hukum, Perundang-undangan dan Pranata Sosial, 6(2), 1–17. https://doi.org/10.22373/justisia.v6i2.15085
Kamali, M. H. (2008). Principles of Islamic Jurisprudence (Edisi revisi). Cambridge: Islamic Texts Society.
Lubis, S. K., & Simanjuntak, K. (2020). Hukum Waris Islam: Lengkap dan Praktis (Edisi ke-5). Jakarta: Sinar Grafika.
Malik, I. A. (1999). Al-Muwatta’ (Terj.). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2018). Qualitative data analysis: A methods sourcebook (4th ed.). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications.
Moleong, L. J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif (Edisi revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Muhibbin, & Abdul Wahid. (2009). Hukum Kewarisan Islam sebagai Pembaruan Hukum Positif di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.
Muhibbin, dkk. (2017). Hukum Waris Islam. Yogyakarta: Lintang Rasi Aksara Books.
Murlisa, L., & Suwardi, S. (2024). Pandangan Ulama Dayah Terhadap Konsep Kekerabatan Dalam Penyelesaian Kasus Ahli Waris Pengganti di Aceh. AT-TASYRI’: Jurnal Ilmiah Prodi Muamalah, 16(2), 235–245. https://doi.org/10.47498/tasyri.v16i2.3582
Muzakkir, M. (2019). Otoritas ulama dalam pembentukan living law pada masyarakat Aceh kontemporer. Jurnal Syari’ah dan Hukum, 17(2), 123–142.
Nasution, K. (2020). Problematika implementasi ahli waris pengganti dalam KHI: Analisis sosio-yuridis. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 14(1), 111–124.
Nurcholish Madjid. (1995). Islam, Doktrin dan Peradaban. Jakarta: Paramadina.
Nurdin, A. (2018). Revitalisasi kearifan lokal di Aceh: Peran budaya dalam menyelesaikan konflik komunal. Jurnal Analisis, 18(2), 189–210.
Nurlaelawati, E. (2021). Menuju Kesetaraan dalam Aturan Kewarisan Islam Indonesia: Kedudukan Anak Perempuan versus Saudara Kandung. Jurnal Indo-Islamika. https://doi.org/10.15408/idi.v2i1.1653
Nurrohman. (2011). Kompilasi Hukum Islam: Upaya Mencari Format Hukum Keluarga Islam di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ramadana, R., & Bahri, S. (2018). Persepsi masyarakat Aceh terhadap konsep patah titi: Studi perbandingan antara hukum adat dan Kompilasi Hukum Islam. Jurnal Dusturiyah, 8(1), 1–20.
Rijal, S. (2015). Otoritas Kitab Kuning di Pesantren Dayah Aceh. Millah: Jurnal Studi Agama, 14(1), 55–73.
Royana, A., Hardani, W., & Yunus, M. (2022). Living law dalam praktik pembagian waris di masyarakat pedesaan Aceh. Jurnal Hukum dan Masyarakat, 13(2), 78–93.
Sabrina, R. (2023). Praktek Penyelesaian Kasus Ahli Waris Patah Titi di Gampong Hagu Selatan Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe (Analisis Pasal 185 Kompilasi Hukum Islam) [Skripsi, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh]. https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/31858/
Santi, A. (2020). Pandangan Ulama Dayah terhadap Warisan Patah Titi Ditinjau dalam Hukum Islam (Studi di Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar) [Skripsi, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh]. https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/19034/
Shihab, M. Q. (2002). Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati.
--------- (2017). M. Quraish Shihab Menjawab: 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui. Jakarta: Lentera Hati.
Siagian, N. M. (2025). Analisis Hukum Patah Titi dalam Pembagian Waris di Kota Sabang (Tinjauan Menurut Pasal 185 Kompilasi Hukum Islam Tentang Ahli Waris Pengganti) [Skripsi, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh]. https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/41160/
Soekanto, S., & Mamudji, S. (2019). Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat (Edisi ke-19). Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. (2020). Metode penelitian kualitatif (Edisi ke-3). Bandung: Alfabeta.
Syarifuddin, A. (2018). Hukum kewarisan Islam (Edisi revisi). Jakarta: Prenada Media Group.
Wahid, M., & Rumadi. (2019). Fiqh Madzhab Negara: Kritik atas Politik Hukum Islam di Indonesia. Yogyakarta: LKiS.
Wijaya, M., Pratomo, B., Citta, A. B., & Efendi, S. (2025). Metodologi Penelitian: Kombinasi Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan Mixed Methods. PT. Media Penerbit Indonesia.
Zaelani, A. Q. (2020). Kedudukan Ahli Waris Pengganti (Plaatsvervulling) dalam Kompilasi Hukum Islam dan Pemecahannya. ADHKI: Journal of Islamic Family Law, 2(1), 91–105. https://doi.org/10.37876/adhki.v2i1.32
Zuhroh, D. (2017). Konsep Ahli Waris dan Ahli Waris Pengganti: Studi Putusan Hakim Pengadilan Agama. Al-Ahkam, 27(1), 43–58. https://doi.org/10.21580/ahkam.2017.27.1.1051
Copyright (c) 2025 Muhammad Husnul, Mursyid Djawas, Shabarullah Shabarullah, Maghfirah Maghfirah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
