Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Perspektif Al-Quran Surah Al-Alaq Ayat 1-5

  • Andi Abd. Muis Universitas Muhammadiyah Parepare
Keywords: Pembelajaran, Pendidikan Agama Islam, Perspektif Al-Qur'an, Surah Al-Alaq 1-5

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk Mendeskripsikan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam perspektif QS. Al-Alaq 1-5. Jenis penelitian, penelitian deskriptif kulitatif dengan metode Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,  foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses penulisan. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa: Pembelajaran PAI dalam perspektif QS. Al-Alaq 1-5 haruslah sesuai dengan kebutuhan yang berorietasikan dengan tujuan, pendidik, peserta didik, materi, media, dan evaluasi yang berlandaskan pada QS. Al-Alaq 1-5; 4. Model pembelajaran PAI dibingkai dalam suatu pendekatan pembelajaran, strategi, Metode, teknik, dan taktik yang berlandaskan pada QS. Al-Alaq 1-5. Implikasi penelitian ini adalah: 1) Seyogyanya memberikan dampak positif bagi guru Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan pengetahuan literasi teknologi informasi dan komunikasi yang berlandaskan pada QS. Al-Alaq 1-5 ; 2) Memberikan dampak positif terhadap pemutakhiran pembelajaran yang berbasis pada penguatan tujuan, pendidik, peserta didik, strategi, materi, media, metode, dan evaluasi yang berlandaskan pada QS. Al-Alaq 1-5 pada setiap proses pembelajaran agar dapat berkualtas dan bermutu; 3) bagi peserta didik agar meningkatkan pemahaman, dan minatnya dalam belajar; 4) Diharapkan menjadi sumbangsi positif bagi pemerintah, sekolah, perguruan tinggi  untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam.

References

Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan , Kesan, dan Keserasian Al-Qur‟an , Vol. 15 Juz Amma, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 392-398.
Setyowati & M. Arifana. 2004. Studi Keefektifan Pengembangan Pendidikan Masa Depan. Jurnal Pendidikan Dasar Volume 5 No 2 September 2004 http://dikdas.jurnal. unesa.ac.id (diakses tanggal 29 Oktober 2020).
Zuhairini, dkk, Metodologi Pendidikan Agama, (Solox: Madhani, 1993), 35.
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, (Bandung: Citra Umbara, 2003), 3.
Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta, Bumi Aksara, 2000),16.
Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, (Jakarta, Aksara baru, 1985), 65.
Dalam pandangan Weber, setiap tindakan rasional seseorang selalu memiliki tujuan dan motif yang menjadi dasar dari tindakannya. Penelitian kualitatif ini memiliki multi-metode (triangulation) untuk mengungkap berbagai fenomena yang sedang ditelitin termasuk sesuatu yang implicit di dalamnya, misalnya melalui fenomenologi, etnografi, konstruksi sosial, interaksionisme simbolik, dan lain lain. Perhatikan Norman K. Denzin & Y. vonna S. Lincoln (ed), Handbook of Qualitatif Research (London:Sage Publication, 1994)
Jhon W. Creswell, Qualitatitif Inquiri and Research Design (Sage Publications, Inc: California, 1998) h. 54
Imam Suprayogo dan Tobrani, Metodologi Penelitian Sosial Agama (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 91.
Lexi J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif (Bandung: PT. remaja Rosdakarya, 2004) h. 49
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta 2005. h. 83
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif . h. 72
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. h. 62
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, metodelogi penelitian, ( jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 53
Soejono dan H. Abdurrahman, metode penelitian suatu pemikiran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 56.
Published
2025-02-28