BIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN
https://ejournal.staindirundeng.ac.id/index.php/bidayah
<p style="text-align: justify;"><strong>Bidayah: Studi Ilmu-Ilmu Keislaman</strong> merupakan jurnal institusi yang diterbitkan oleh STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh. Jurnal ini menerima artikel yang berhubungan dengan pemikiran dan pengembangan ilmu-ilmu keislaman melalui hasil penelitian, ulasan buku dan kajian analisis kritis. Jurnal ini diterbitkan dalam versi online dengan jumlah terbitan dua kali dalam setahun. <span lang="id">Jurnal ini juga telah <strong>Terakreditasi </strong>berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nomor 164/E/KPT/2021<br><br></span><span lang="id"><strong>Alamat Sekretariat Jurnal:</strong><br>Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh<br>Alamat: Jl. Lingkar Kampus Alue Peunyareng, Gp. Gunong Kleng, Kec. Meureubo, <br>Meulaboh - Aceh Barat.<br>Kode Pos: 23615 Telp/Fax (0655) 7551591 e-mail: jurnalbidayah@staindirundeng.ac.id</span></p>Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh Aceh Baraten-USBIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN2086-7174MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN DI DAYAH SERAMBI ACEH
https://ejournal.staindirundeng.ac.id/index.php/bidayah/article/view/2367
<p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Etrepreneurship management, especially in an educational organization, is the creative and innovative use of economic potential with the courage to face risks to gain profits that are useful for the success of the program in the educational organization. One of the Dayah that develops entrepreneurial management is Dayah Serambi Aceh. There are several types of businesses run by Dayah Serambi Aceh, namely grocery stores, bookstores and hardware store. This research aims to determine the entrepreneurship management carried out by Dayah Serambi Aceh which includes the functions of planning, implementation, supervision and evaluation as well as to determine the obstacles faced by managers in carrying out entrepreneurial activities. This research used a qualitative approach with seven research subjects. The data collection techniques are through interviews, observation and documentation. The results of the research show that the entrepreneurship planning carried out by Dayah Serambi Aceh includes planning the type of business, the amount of business capital, the location of the business and the schedule for implementing the business. Then implementation is carried out by establishing a work contract for managers for each business with an incentive distribution of 60% of profits for Dayah Serambi Aceh and 40% of profits for managers calculated from annual sales profits. Furthermore, supervision is carried out by the leadership of Dayah Serambi Aceh by making regular visits to each business. And evaluation is carried out by assessing business performance, determining business development prospects and fixing things that are still obstacles in carrying out entrepreneurial activities. The obstacles faced by business managers are insufficient knowledge and expertise in the field of entrepreneurship and marketing reach which is still narrow in scope</em><strong><em>.</em></strong></p>Sri HardiantyFitri SalehaMaya Agustina
Copyright (c) 2024 BIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-112024-07-1115111210.47498/bidayah.v15i1.2367PEMBENTUKAN WISATA RELIGI DALAM TRADISI ZIARAH KUBUR
https://ejournal.staindirundeng.ac.id/index.php/bidayah/article/view/2856
<p>Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menganalisis pembentukan wisata religi melaui tradisi ziarah kubur. Tradsi ziarah kubur merupakan salah satu tradisi yang masih eksis di tengah Masyarakat muslim di Indonesia. Tradisi ini berkembang menjadi salah satu pusat kunjungan terbesar yang kemudian menjadi wisata religi. Ada dua fokus kajian artikel ini yaitu apa hubungan tradisi ziarah kubur dengan wisata religi dan apa faktor penyebab tradisi ziarah kubur di makam Syekh Burhanuddin, Mande Rubiyah dan Puyang Muaro Danau bisa menjadi aktifitas wisata religi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif-deskriptif sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi yang sekaligus sebagai <em>participant observation </em>yaitu peneliti sebagai alat instrument secara langsung, kemudian Teknik wawancara dan studi dokumentasi atau literatur, kesemua data tersebut diklasifikasi dan dianalisis secara mendalam dan disimpulkan. Temuannya adalah bahwa pembentukan wisata religi pada tradisi ziarah kubur disebabkab beberapa faktor yaitu <em>pertama </em>ziarah kubur berkaitan dengan agama, <em>kedua </em>ziarah kubur berkaitan dengan kemuliaan dan kekaromahan, <em>ketiga </em>makam yang diziarahi merupakan tokoh yang berpengaruh atau memiliki sejarah yang besar, <em>keempat </em>adanya motif tersendiri bagi penziarah terhadap makam yang diziarahi. Faktor tersebut merupakan alasan penziarah mengunjungi makam dan terbentuklah wisata religi.</p>Jamal Mirdad
Copyright (c) 2024 BIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-112024-07-11151133010.47498/bidayah.v15i1.2856EKSISTENSI ULAMA PEREMPUAN DALAM BUDAYA PARTHIARKHI DI PESANTREN: STUDI ULAMA PEREMPUAN DI KOTA JEMBER
https://ejournal.staindirundeng.ac.id/index.php/bidayah/article/view/2322
<p>Berdasarkan kejadian sosiologis di beberapa pesantren, budaya patriarki masih mendominasi. Meskipun pesantren memberikan beberapa kemungkinan bagi perempuan untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam pendidikan pesantren, namun hal tersebut tampaknya tidak mempengaruhi pengertian struktur sosial sebagai bagian dasar interaksi di dunia pesantren. Akibatnya, tidak bisa memuat penafsiran agama, adat istiadat, dan nilai-nilai yang ada di pesantren. Sehingga, pesantren gagal memenuhi harapan perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat keberadaan ulama perempuan dalam konteks budaya patriarki di pesantren di Kota Jember. Penelitian ini merumuskan dua pertanyaan yaitu: pertama, bagaimana respon dan negosiasi keberadaan ulama perempuan dalam budaya patrikiarki di pesantren kota Jember?. Kedua, Bagaimana posisi dsn relasi keberadaaan ulama perempuan dalam budaya patrikiarki di pesantren kota Jember?. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian empiris, serta pendekatan studi kepustakaan berdasarkan data deskriptif kualitatif. Berdasarkan temuan penelitian ini, kehadiran ulama perempuan dalam budaya patriarki di pesantren memiliki implikasi yang kompleks bagi tumbuh kembangnya pesantren itu sendiri. Studi ini menemukan bahwa, meskipun ada banyak hambatan dalam pendidikan agama dan peran kepemimpinan, ulama perempuan memainkan peran penting dalam pembelajaran agama dan pengembangan karakter di pesantren. Ulama perempuan juga memberikan contoh dalam berperan aktif di masyarakat dan memberikan sudut pandang baru mengenai interpretasi agama. Tetapi, terdapat beberapa tantangan bagi ulama perempuan di pesantren berupa adanya kendala stuktural dalam sistem pendidikan, ketidaksetaraan gender. Berdasarkan hal tersebut, eksistensi ulama perempuan dipesantren kota Jember memberikan makna perjuangan peran perempuan terutama dilingkup pesantren dengan tantangan yang ada. Sehingga kajian ini memperluas kesetaraan gender dan reformasi budaya dipesantren.</p>Elisa Dourothun Nafis El AdibahSyafril WicaksonoM. Khoirul Hadi al Asy'ari
Copyright (c) 2024 BIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-112024-07-11151314910.47498/bidayah.v15i1.2322DISTORTION OF PUBLIC PERCEPTION OF THE PROHIBITION OF ALCOHOL AND ADULTERY
https://ejournal.staindirundeng.ac.id/index.php/bidayah/article/view/2199
<p>Perkara khamar dan zina di dalam al-qur’an telah dilarang secara jelas namun diungkap secara unik, bahkan keduanya dikategorikan sebagai dosa besar. namun terjadi distorsi persepsi pada masyarakat seakan-akan meminum khamar sesuatu yang biasa, berbeda dengan perbuatan zina yang sangat memalukan, kemudian seakan-akan hanya dosa kecil bagi peminum khamar sedangkan melakukan zina adalah dosa besar dan dimurkai Allah, padahal keduanya merupakan dosa besar. Penelitian ini adalah literatur review yang diungkap dengan kualitatif deskriptif, maka data primernya yaitu tulisan yang khusus membahas tentang kedua pelarangan tersebut. Hasilnya pelarangan khamar di dalam al-Qur’an secara unik dapat di jumpai pada empat ayat secara berangsur Kemudian pelarangan zina pada QS. Al-Isra/17:32. Keduanya telah dilarang namun seakan-akan perkara khamar disepelekan dibandingkan perkara zina, alasan distorsi persepsi tersebut ada empat hal yaitu pemahaman yang rendah, iman yang lemah, Budaya dan kebiasaan di tengah masyarakat dan dampak yang timbulkan terlihat perkara khamar mudaratnya kecil dan sesaat saja.</p>Abdurrahman ArEka Junila SaragihNurchaliq Majid
Copyright (c) 2024 BIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-112024-07-11151506710.47498/bidayah.v15i1.2199 MELACAK ASAL-USUL FEMINIS MUSLIM DI INDONESIA DAN KAJIAN TERHADAPNYA
https://ejournal.staindirundeng.ac.id/index.php/bidayah/article/view/1980
<p>Hingga kini, paham feminisme masih terus menyebar dan berkembang di tatanan masyarakat Indonesia. Terlebih paham ini telah menjalar ke dalam tubuh agama Islam. Padahal ajaran Islam dengan ajaran paham feminisme sangatlah bertentangan. Feminisme yang pada awalnya hanya menuntut hak-hak perempuan, namun seiring berjalannya waktu mereka meminta untuk disamakan (equal) dengan laki-laki. Dalam Islam, laki-laki dan perempuan itu sederajat, tidak berbeda kelas, dan saling melengkapi. Masing-masing dari keduanya membutuhkan pasangan. Sehingga dari dahulu Islam sudah mengajarkan yang namanya Keadilan Gender. Tentu, kata adil disini adalah adil menurut makna Islam, yaitu adil bukan berarti sama-rata, melainkan menempatkan sesuatu pada tempatnya. Keadilan di sini juga dimaksudkan untuk memperlakukan laki-laki dan perempuam sebagaimana fitrah penciptaannya.</p>Martin Putra Perdana Martin
Copyright (c) 2024 BIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-112024-07-11151688410.47498/bidayah.v15i1.1980JIDAL ILMIAH : DEBAT AL-GHAZALI DAN IBNU RUSYD TENTANG FILSAFAT
https://ejournal.staindirundeng.ac.id/index.php/bidayah/article/view/2681
<p><em>Artikel ini ingin mendeskripsikan perdebatan al-Ghazali dan Ibnu Rusyd. Pemilihan perdebatan al-Ghazali dan Ibnu Rusyd. Metode riset yang dipakai pada artikel ini adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif dipakai karena salah satu tugasnya yang bersifat deskriptif mengacu pada paradigma historis dengan bersumber pada perdebatan al-Ghazali dan Ibnu Rusyd. Data-data didapatkan dari jurnal-jurnal dan sumber lain yang berkenaan dengan perdebatan al-Ghazali dan Ibnu Rusyd. Adapun hasil dari riset ini ditemukan bahwa tema yang menjadi pokok dalam dialektika perdebatan adalah kerancuan dan pengkafiran para filosof oleh al-Ghazali dengan hasil karya yaitu kitab Maqashid al-Falasifah dan kitab Tahafut al-Falasifah. Sedangkan Ibnu Rusyd melakukan pembelaan terhadap apa yang dituduhkan al-Ghazali dengan hasil karya yaitu kitab Tahafut at-Tahafut dan kitab Fashlul Maqal fii ma bainal Hikmati was Syari'ati minal ittishal. Implikasi dari jidal ilmiah tersebut menimbulkan kemunduran kajian filsafat di dunia Islam dan menguatnya kekuatan aliran Sunni dan ortodoksinya, serta menimbulkan gerakan renaissance pada dunia Barat dengan doktrin “Latin Averroisme” dan menguatkan kajian filsafat di golongan Syiah.</em></p>Aulia Rahman
Copyright (c) 2024 BIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-112024-07-11151859510.47498/bidayah.v15i1.2681STRENGTHENING AKHLAK TASAWUF MATERIAL IN THE SUBJECT OF AKIDAH AKHLAK IN MADRASAH
https://ejournal.staindirundeng.ac.id/index.php/bidayah/article/view/3086
<p><em>The research aims to explore the process of strengthening akhlak tasawuf material in akidah akhlak subjects in madrasah. The research utilized a library research method involving the stages of collecting, reviewing, and analyzing existing relevant literature pertaining to the topic. The data analysis procedure was conducted by evaluating and synthesizing research data, which could either support or oppose the initial argument. Through conducting a literature synthesis, the researcher compiled a comprehensive picture of the pattern of strengthening akhlak tasawuf, highlighting key findings, and identifying trends that emerged from existing literature. The results of the research show that strengthening akhlak tasawuf in akidah akhlak subjects can be done by adding material on akhlak tasawuf, providing space for students to engage in contemplation in the form of collective remembrance, involving parents to apply akhlak tasawuf values in the family environment and conducting regular evaluations. Providing space for collective remembrance will refine students' feelings in understanding the moral teachings of tasawuf. Contemplation for students will help in correcting wrong morals. Involving parents will strengthen the akhlak tasawuf values that have been instilled. Evaluation is useful for finding out programs that need to be strengthened.</em></p>Miswar RangkutiKhairuddin HasanAhmad Rizki NasutionMonalisa
Copyright (c) 2024 BIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-112024-07-111519610710.47498/bidayah.v15i1.3086OPTIMALISASI ILMU MAWARIS DENGAN METODE ‘POHON WARISAN’ BAGI KELOMPOK IBU PENGAJIAN DI ACEH SELATAN
https://ejournal.staindirundeng.ac.id/index.php/bidayah/article/view/2853
<p style="text-align: justify;">Transformasi ilmu pengetahuan dan skill dalam bentuk pelatihan yang secara teknis lebih praktis belum dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, termasuk para kaum perempuan. Hal ini disebabkan, kegiatan pelatihan sering dilibatkan mereka yang usia produktif dan mereka yang punya akses dengan lembaga pendidikan atau lembaga yang memberikan pelatihan. Aceh selatan sebagai daerah santri dengan jumlah dayah relatif banyak, dalam kegiatan pengajian keagamaan, daerah ini tidak kekurangan tenaga pengajar. Hanya saja, sejauh pantauan dan observasi penulis, materi kajian keagamaan yang diisi baik di mesjid ataupun kelompok pengajian, selalu berkutat masalah thaharah dan ibadah secara umum. Materi kajian tentang mawaris masih belum dikaji secara serius. Karena itu, perlu dibuat sebuah kegiatan pelatihan yang memberi pemahaman dengan metode yang tepat. Tujuan pengabdian ini untuk mengetahui pemahaman para ibu kelompok pengajian di Aceh selatan terhadap pembagian harta waris menurut hukum Islam dan untuk mengetahui pengaruh pelatihan ilmu mawaris melalui metode<em> ‘pohon warisan’</em> terhadap penguasaan cara pembagian harta waris. Metode yang digunakan adalah metode <em>community based research (CBR),</em> dengan pendekatan kualitatif. Hasil pengabdian ditemukan bahwa masih kurangnya pemahaman terhadap ilmu kewarisan hukum Islam oleh para ibu pengajian hal ini disebabkan salah satu faktornya adalah kurangnya edukasi dan kajian khusus tentang ilmu mawaris. Adapun pengaruh pengabdian ini adalah bahwa hampir semua pesera belum pernah menemukan metode <em>‘pohon warisan’</em> dan umumnya peserta dengan mudah memahami dan memetakan ahli waris serta bagiannya dengan metode tersebut. Selain itu, adanya harapan agar pelatihan tersebut dibuat secara massal dan berkelanjutan.</p>Ida RahmaBudi HandoyoDian AyuningtyasTriansyah Fisa
Copyright (c) 2024 BIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-07-112024-07-1115110811910.47498/bidayah.v15i1.2853